evasuparno's blog

this is my world

Sedikit Belajar Bahasa Jepang

Berhubung saya tertarik dengan bahasa jepang, ga ada salahnya kan kalau ngeposting beberapa sapaan dalam bahasa jepang. Yaa inget inget lagi sekalian belajar buat diri sendiri..

Bentuk-bentuk yang ada di sini adalah ucapan yang bertendensi sopan pada lawan bicara. Jadi, di sini kamu akan lebih sering menemukan partikel “desu” (bukannya “da”). Ini juga akan diwakili dengan pemberian akhiran -masu pada berbagai kata kerja.

 

Yang Umum diucapkan di Awal Pembicaraan

 

[JAP] Ohayou / Ohayou gozaimasu
[INA] “selamat pagi”

[JAP] Konnichiwa
[INA] “selamat siang”

[JAP] Konbanwa
[INA] “selamat malam”

[JAP] Yoroshiku onegaishimasu
[INA] “mohon bimbingannya” / “mohon bantuannya”
— (biasanya diucapkan pada saat berkenalan, atau pada saat akan mengerjakan sesuatu bersama-sama)

[JAP] O genki desu ka?
[INA] “Apakah Anda sehat?”

[JAP] O kage desu
[INA] “Saya sehat-sehat saja.”
— (digunakan untuk menjawab “O genki desu ka?”)

[JAP] Kyou wa ii o tenki desu ne?
[INA] “Cuaca hari ini bagus, bukan?”

[JAP] Youkoso!
[INA] “Selamat datang!”

[JAP] Moshi-moshi…
[INA] “Halo…” (berbicara lewat telepon)

 

Yang Umum diucapkan Selama Percakapan Berlangsung

 

[JAP] Hai
[INA] “Ya”
— (untuk menyetujui sesuatu atau menjawab pertanyaan)

[JAP] Iie
[INA] “Tidak”
— (kebalikannya “hai”)

[JAP] Arigatou / Arigatou gozaimasu
[INA] “Terima kasih”
— (gozaimasu di sini dipakai untuk ucapan formal, atau bisa juga menyatakan “terima kasih banyak”)

[JAP] Gomen na sai
[INA] “Mohon maaf”

[JAP] Sumimasen
[INA] “Permisi”
— (bisa juga diterapkan untuk minta maaf, tapi (umumnya) dalam kadar yang lebih ringan daripada “gomen na sai”)

[JAP] Zannen desu
[INA] “sayang sekali” / “amat disayangkan”

[JAP] Omedetou, ne
[INA] “Selamat ya”
— (untuk beberapa hal yang baru dicapai, e.g. kelulusan, menang lomba, dsb)

[JAP] Dame / Dame desu yo
[INA] “jangan” / “sebaiknya jangan”

[JAP] Suteki desu ne
[INA] “Bagus ya…” / “indah ya…”
— (untuk menyatakan sesuatu yang menarik, e.g. ‘hari yang indah’)

[JAP] Sugoi! / Sugoi desu yo!
[INA] “Hebat!”

[JAP] Sou desu ka
[INA] “Jadi begitu…”
— (menyatakan pengertian atas suatu masalah)

[JAP] Daijoubu desu / Heiki desu
[INA] “(saya) tidak apa-apa” / “(saya) baik-baik saja”

 

Jika Anda Kesulitan menangkap Ucapan Lawan Bicara Anda

 

[JAP] Chotto yukkuri itte kudasai.
[INA] “Tolong ucapkan lagi dengan lebih lambat.”

[JAP] Mou ichido itte kudasai.
[INA] “Tolong ucapkan sekali lagi.”

[JAP] Motto hakkiri itte kudasai.
[INA] “Tolong ucapkan dengan lebih jelas.”

 

Untuk Mengakhiri Pembicaraan

 

[JAP] Sayonara
[INA] “Selamat tinggal”

[JAP] Mata aimashou
[INA] “Ayo bertemu lagi kapan-kapan”

[JAP] Ja, mata / mata ne
[INA] “Sampai jumpa”

[JAP] Mata ashita
[INA] “Sampai jumpa besok”

 

Beberapa Kalimat yang Tidak Selalu Muncul dalam Dialog, tetapi merupakan Elemen Kebudayaan Jepang



[JAP] Irasshaimase!
[INA] “Selamat datang!”
— (kalimat ini hanya diucapkan oleh petugas toko ketika Anda berkunjung)

[JAP] Ittekimasu!
[INA] “Berangkat sekarang!”
— (kalimat ini diucapkan ketika Anda hendak pergi meninggalkan rumah pada orang yang tetap tinggal di dalam)

[JAP] Itterasshai
[INA] “Hati-hati di jalan”
— (diucapkan ketika seseorang hendak pergi ke luar rumah; umumnya sebagai jawaban untuk “Ittekimasu”)

[JAP] Itadakimasu
[INA] [literal] “Terima kasih atas makanannya”
— (kalimat ini sebenarnya tidak diartikan secara harfiah. Masyarakat Jepang biasanya mengucapkan kalimat ini sebagai ungkapan rasa syukur atas makanan yang dihidangkan)

[JAP] Gochisousama deshita
[INA] [literal] “perjamuan/hidangan sudah selesai”
— (seperti “Itadakimasu”, kalimat ini juga tidak diartikan secara harfiah. Masyarakat Jepang pada umumnya mengucapkan kalimat ini seusai makan)

[JAP] Kimochi…!
[INA] [literal] “perasaan/isi hati”
— (kata ini umum diucapkan jika Anda merasakan sesuatu yang nyaman di suatu tempat. E.g. Jika Anda pergi ke gunung dan merasa bahwa udara di sana nyaman, maka kata ini bisa kamu gunakan untuk menjelaskannya )

Tinggalkan komentar »

Tulisan Bahasa Jepang

Tulisan bahasa Jepang berasal dari tulisan bahasa China (漢字/kanji) yang diperkenalkan pada abad keempat Masehi. Sebelum ini, orang Jepang tidak mempunyai sistem penulisan sendiri.

Tulisan Jepang terbagi kepada tiga:

  • Huruf Kanji (漢字) yang berasal dari China
  • Huruf Hiragana (ひらがな)
  • Huruf Katakana (カタカナ)

Keduanya berunsur dari tulisan kanji dan dikembangkan pada abad kedelapan Masehi oleh rohaniawan Buddha untuk membantu melafazkan karakter-karakter China.

Kedua ahuruf terakhir ini biasa disebut kana dan keduanya terpengaruhi fonetik Bahasa Sanskerta. Hal ini masih bisa dilihat dalam urutan huruf kana. Selain itu, ada pula sistem alih huruf  yang disebut romaji.

Bahasa Jepang yang kita kenal sekarang ini, ditulis dengan menggunakan kombinasi huruf Kanji, Hiragana, dan Katakana. Kanji dipakai untuk menyatakan arti dasar dari kata (baik berupa kata benda, kata kerja, kata sifat, atau kata sandang). Hiragana ditulis sesudah kanji untuk mengubah arti dasar dari kata tersebut, dan menyesuaikannya dengan peraturan tata bahasa Jepang.

 

Hiragana

 

Katakana

Tinggalkan komentar »

Matsuri, Salah Satu Ragam Budaya Jepang

Negara Jepang kaya dengan berbagai kebudayaan leluhurnya yang beraneka ragam. Walaupun saat ini perkembangan teknologi di Jepang terus up date dalam hitungan perdetik , namun sisi tradisional masuh terus dilestarikan hingga sekarang ini. Berikut ini adalah salah satu dari berbagai macam kebudayaan Jepang yang masih terus berlangsung hingga saat ini :

Matsuri

Matsuri (, Matsuri) adalah kata dalam bahasa Jepang yang menurut pengertian agama Shinto berarti ritual yang dipersembahkan untuk Kami, sedangkan menurut pengertian sekularisme berarti festival, perayaan atau hari libur perayaan.

Pengertian lainnya dalam bahasa Jepang, kata “matsuri” juga berarti festival dan aksara kanji untuk matsuri (祭, matsuri?) dapat dibaca sebagai sai, sehingga dikenal istilah seperti Eiga-sai (festival film), Sangyō-sai (festival hasil panen), Ongaku-sai (festival musik) dan Daigaku-sai (festival yang diadakan oleh universitas).

Shimin Matsuri adalah sebutan untuk matsuri yang diselenggarakan pemerintah daerah atau kelompok warga kota dengan maksud untuk menghidupkan perekonomian daerah dan umumnya tidak berhubungan dengan institusi keagamaan.

Matsuri diadakan di banyak tempat di Jepang dan pada umumnya diselenggarakan jinja atau kuil, walaupun ada juga matsuri yang diselenggarakan gereja dan matsuri yang tidak berkaitan dengan institusi keagamaan. Di daerah Kyushu, matsuri yang dilangsungkan pada musim gugur disebut Kunchi.

Sebagian besar matsuri diselenggarakan dengan maksud untuk mendoakan keberhasilan tangkapan ikan dan keberhasilan panen (beras, gandum, kacang, jawawut, jagung), kesuksesan dalam bisnis, kesembuhan dan kekebalan terhadap penyakit, keselamatan dari bencana, dan sebagai ucapan terima kasih setelah berhasil dalam menyelesaikan suatu tugas berat. Matsuri juga diadakan untuk merayakan tradisi yang berkaitan dengan pergantian musim atau mendoakan arwah tokoh terkenal. Makna upacara yang dilakukan dan waktu pelaksanaan matsuri beraneka ragam seusai dengan tujuan penyelenggaraan matsuri. Matsuri yang mempunyai tujuan dan maksud yang sama dapat mempunyai makna ritual yang berbeda tergantung pada daerahnya.

Pada penyelenggaraan matsuri hampir selalu bisa ditemui prosesi atau arak-arakan Mikoshi, Dashi (Danjiri) dan Yatai yang semuanya merupakan nama-nama kendaraan berisi Kami atau objek pemujaan. Pada matsuri juga bisa dijumpai Chigo (anak kecil dalam prosesi), Miko (anak gadis pelaksana ritual), Tekomai (laki-laki berpakaian wanita), Hayashi (musik khas matsuri), penari, peserta dan penonton yang berdandan dan berpakaian bagus, dan pasar kaget beraneka macam makanan dan permainan.

Tiga Matsuri Terbesar

* Gion Matsuri (Yasaka-jinja, Kyoto, bulan Juli)
* Tenjinmatsuri (Osaka Temmangu, Osaka, 24-25 Juli)
* Kanda Matsuri (Kanda Myōjin, Tokyo, bulan Mei)

Festival dan Matsuri yang lain

* Festival Salju Sapporo (Sapporo, Prefektur Hokkaido, bulan Februari)
* Festival Salju Iwate (Koiwai Farm, Shizukuishi, Prefektur Iwate, bulan Februari)
* YOSAKOI Sōran Matsuri (Sapporo, Hokkaido, bulan Juni)
* Niigata Odori Matsuri (Niigata, Prefektur Niigata, pertengahan bulan September)
* Odawara Hōjō Godai Matsuri (kota Odawara, Prefektur Kanagawa)
* Yosakoi Matsuri (kota Kochi, Prefektur Kochi, 9-12 Agustus)
* Hakata dontaku (3-4 April, kota Fukuoka)
* Hamamatsu Matsuri (3-5 Mei, kota Hamamatsu, Prefektur Shizuoka)
* Wasshoi Hyakuman Natsu Matsuri (kota Kita Kyūshū, Prefektur Fukuoka, hari Sabtu minggu pertama bulan Agustus)

Tinggalkan komentar »